Melanjutkan postingan sebelumnya tentang bagaimana menentukan nilai P-Value (nilai probabilitas/ signifikansi).
Nilai Probabilitas (P-Value) dapat diartikan sebagai besarnya peluang (probabilitas) yang diamati dari statistik uji.
Nilai α (alpha) adalah kesalahan maksimal yang ditentukan oleh peneliti, sedangkan p-value atau sig. adalah nilai kesalahan yang di dapat peneliti dari hasil perhitungan statistik (Hasil Uji Staistik).
Misalkan dari hasil output software (Excel, SPSS, Minitab, dkk.) diperoleh nilai sig. (p-value) = 0.002, itu artinya kesalahan penelitian secara statistik (berdasarkan uji statistik) adalah sebesar 0,2%. Jika nilai sig. (p-value) ini kita bandingkan dengan α = 0,05 ( alpha 5%) maka otomatis nilai sig. (p-value) lebih kecil dari α.
Nilai α = 5% berarti dari 100, paling besar 5 kesalahan yang dapat ditolerir oleh si peneliti. Singkatnya, jika 5 kesalahan saja masih dapat ditolerir apalagi yang hanya 0,2 kan?? Makanya peluang untuk menolah H0 semakin besar.
Berikut ini video penjelasan tentang apa itu P-Value. ~Semoga Bermanfaat~ (^_^)d
Nilai Probabilitas (P-Value) dapat diartikan sebagai besarnya peluang (probabilitas) yang diamati dari statistik uji.
Nilai α (alpha) adalah kesalahan maksimal yang ditentukan oleh peneliti, sedangkan p-value atau sig. adalah nilai kesalahan yang di dapat peneliti dari hasil perhitungan statistik (Hasil Uji Staistik).
Misalkan dari hasil output software (Excel, SPSS, Minitab, dkk.) diperoleh nilai sig. (p-value) = 0.002, itu artinya kesalahan penelitian secara statistik (berdasarkan uji statistik) adalah sebesar 0,2%. Jika nilai sig. (p-value) ini kita bandingkan dengan α = 0,05 ( alpha 5%) maka otomatis nilai sig. (p-value) lebih kecil dari α.
Nilai α = 5% berarti dari 100, paling besar 5 kesalahan yang dapat ditolerir oleh si peneliti. Singkatnya, jika 5 kesalahan saja masih dapat ditolerir apalagi yang hanya 0,2 kan?? Makanya peluang untuk menolah H0 semakin besar.
Berikut ini video penjelasan tentang apa itu P-Value. ~Semoga Bermanfaat~ (^_^)d