Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Statistika secara prinsip mula-mula hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah setiap saat [8]. Namun di era globalisasi saat ini, hampir semua bidang menggunakan statistika, misalnya bidang pendidikan, kesehatan, militer, pertanian, teknik, hukum, sosiologi, psikologi, administrasi, bisnis dan ekonomi, bahkan sampai kemasalah politik [1].
Pada abad ke-17 dan ke-18 ada tiga peristilahan yang digunakan, yakni: poitical arithmetic, publisistika, dan statistika. Pada pertengahan abad ke-18, dari ketiga istilah tersebut yang masih bertahan adalah istilah statistika, maka istilah ini digunakan sampai sekarang [4]. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika [8].
Apa Sih Bedanya Statistika dengan Statistik?
Secara bahasa statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (bahasa Inggris: statistic) [8]. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memperoleh, mengatur, meringkas, menyajikan, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan [5]. Adanya ketidakpastian dan perbedaan (variasi) dalam data amatan mengharuskan kita untuk mengetahui/mempelajari statistika. Hal ini dilakukan untuk menangani (meminimumkan) ketidakpastian dan menjaga variasi dari data tersebut. Sedangkan, statistik sendiri merupakan ukuran numerik yang menggambarkan karakteristik dari suatu data amatan (Sampel) [5]. Statistik dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan [3]. Statistik digunakan untuk mengestimasi atau menduga Parameter yakni ukuran numerik yang menggambarkan karakteristik Populasi [5].
Definisi Populasi dan Sampel
Di atas telah disinggung sedikit tentang Populasi dan Sampel. Dalam suatu penelitian, banyaknya pengamatan yang diamati mungkin sedikit, mungkin banyak tetapi terhingga, atau mungkin pula takhingga [6]. Sebagai contoh, peneltian tentang hasil belajar matematika seluruh siswa di suatu sekolah. Maka kita akan mendapatkan data yang terhingga banyaknya. Sedangkan jika kita mengambil siswa hanya di satu kelas dari seluruh kelas yang ada di sekoah tersebut, kita akan mendapatkan data yang sedikit atau sebagian saja.
Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita, sedangkan Sampel adalah himpunan bagian (Subset) dari populasi yang diamati [6]. Berikut adalah gambaran tentang Populasi dan Sampel [7]:
Pada abad ke-17 dan ke-18 ada tiga peristilahan yang digunakan, yakni: poitical arithmetic, publisistika, dan statistika. Pada pertengahan abad ke-18, dari ketiga istilah tersebut yang masih bertahan adalah istilah statistika, maka istilah ini digunakan sampai sekarang [4]. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson (metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika [8].
Apa Sih Bedanya Statistika dengan Statistik?
Secara bahasa statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (bahasa Inggris: statistic) [8]. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memperoleh, mengatur, meringkas, menyajikan, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan [5]. Adanya ketidakpastian dan perbedaan (variasi) dalam data amatan mengharuskan kita untuk mengetahui/mempelajari statistika. Hal ini dilakukan untuk menangani (meminimumkan) ketidakpastian dan menjaga variasi dari data tersebut. Sedangkan, statistik sendiri merupakan ukuran numerik yang menggambarkan karakteristik dari suatu data amatan (Sampel) [5]. Statistik dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan [3]. Statistik digunakan untuk mengestimasi atau menduga Parameter yakni ukuran numerik yang menggambarkan karakteristik Populasi [5].
Definisi Populasi dan Sampel
Di atas telah disinggung sedikit tentang Populasi dan Sampel. Dalam suatu penelitian, banyaknya pengamatan yang diamati mungkin sedikit, mungkin banyak tetapi terhingga, atau mungkin pula takhingga [6]. Sebagai contoh, peneltian tentang hasil belajar matematika seluruh siswa di suatu sekolah. Maka kita akan mendapatkan data yang terhingga banyaknya. Sedangkan jika kita mengambil siswa hanya di satu kelas dari seluruh kelas yang ada di sekoah tersebut, kita akan mendapatkan data yang sedikit atau sebagian saja.
Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian kita, sedangkan Sampel adalah himpunan bagian (Subset) dari populasi yang diamati [6]. Berikut adalah gambaran tentang Populasi dan Sampel [7]:
Suatu kesimpulan dibuat mengenai sesuatu hal, umumnya diharapkan berlaku untuk hal itu secara keseluruhan dan bukan hanya untuk sebagian saja. Misalkan dikatakan: 20% mahasiswa di Sulawesi Tenggara berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, maka pernyataan ini berlaku umum untuk seluruh mahasiswa di Sulawesi Tenggara ditinjau dari segi ekonomi keluarganya dan bukan hanya untuk sekelompok mahasiswa saja. Untuk sampai kepada pernyataan tersebut, diperlukan data mentah yang bisa dikumpulkan dengan dua jalan, yaitu:
Dalam hal pertama, sensus telah dilakukan, sedangkan dalam hal kedua, penelitian dilakukan secara sampling. Jadi, sensus dilakukan jika setiap anggota, tanpa terkecuali, yang ada dalam populasi dikenai penelitian. Sedangkan sampling dilakukan jika hanya mengambil sebagian saja dari populasi yang diteliti atau disebut sampel penelitian [3]. Jika penelit menginginkan kesimpulan dari sampel terhadap populasi menjadi sah, peneliti harus mendapatkan sampel yang dapat mewakili populasi tersebut [6].
- Sebagian orang tua mahasiswa beserta karakteristiknya yang diperlukan (dalam hal ini keadaan ekonomi keluarga) yang dijadikan objek penelitian.
- Sebagian orang tua dari keseluruhan orang tua mahasiswa.
Dalam hal pertama, sensus telah dilakukan, sedangkan dalam hal kedua, penelitian dilakukan secara sampling. Jadi, sensus dilakukan jika setiap anggota, tanpa terkecuali, yang ada dalam populasi dikenai penelitian. Sedangkan sampling dilakukan jika hanya mengambil sebagian saja dari populasi yang diteliti atau disebut sampel penelitian [3]. Jika penelit menginginkan kesimpulan dari sampel terhadap populasi menjadi sah, peneliti harus mendapatkan sampel yang dapat mewakili populasi tersebut [6].
REFERENSI
[1]. Riduwan dan Akdon, (2013), Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Alfabeta:
Bandung.
[2]. Siringoring, H., Nursamsi, R. A., (1994), Pengantar Statistika, Gunadarma: Jakarta.
[3]. Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tasito: Bandung
[4]. Susetyo, B., (2012), Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, PT Refika Aditama:
Bandung.
[5]. Triola, M. F., (2012), Elementary Statistics: Technology Update, 11th Edition, Addison-
Wesley: Boston.
[6]. Walpole, R. E., (1993), Pengantar Statistika, Edisi Ke-3, PT Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
[7]. Weiss, N. A., (2011), Elementary Statistics, 8th Edition, Addison-Wesley: Boston.
[8]. http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika
[1]. Riduwan dan Akdon, (2013), Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Alfabeta:
Bandung.
[2]. Siringoring, H., Nursamsi, R. A., (1994), Pengantar Statistika, Gunadarma: Jakarta.
[3]. Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tasito: Bandung
[4]. Susetyo, B., (2012), Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, PT Refika Aditama:
Bandung.
[5]. Triola, M. F., (2012), Elementary Statistics: Technology Update, 11th Edition, Addison-
Wesley: Boston.
[6]. Walpole, R. E., (1993), Pengantar Statistika, Edisi Ke-3, PT Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
[7]. Weiss, N. A., (2011), Elementary Statistics, 8th Edition, Addison-Wesley: Boston.
[8]. http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika